Makalah
MATERIAL NANO
Mata kuliah : Fisika Zat Padat
Rombel :
Dosen :
Ibu Budi Astuti
Disusun oleh:
Kelompok 12
1. Dias Meilinda Arista 4201411100
2. Maliasih 4201411101
3. Endah Sriyati Ningsih 4201411105
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ukuran dewasa ini menjadi
teramat penting. Semakin maju peradaban manusia maka permasalahan yang dihadapi
menjadi sangat kompleks dan menantang. Tak jarang solusi yang harus dimunculkan
memerlukan perhatian sampai pada ukuran yang sangat kecil yang sebelumnya belum
pernah terpikirkan oleh manusia. Misalkan manusia ingin mendapatkan air murni
dari air laut dengan cara memisahkan kandungan garamnya. Metode lama yang bisa
dipakai adalah dengan menguapkan air laut sehingga garam akan tertinggal
kemudian uap bisa diembunkan kembali dan didapatkan air suling. Namun metode
ini sangat menguras energi yang sudah tidak layak lagi diterapkan dimasa depan
karena biaya energi yang menjadi semakin mahal. Salah satu solusi yang
dimunculkan adalah bagaimana kita bisa menyaring ion – ion garam dalam air laut
sehingga kita dapatkan air murni tanpa perlu menaikkan suhu. Maka orang mulai
merekayasa saringan molekuler untuk memisahkan air dari ion – ionnya. Saringan
molekuler membutuhkan perhatian sampai dengan skala nanometer yang 1nm =
0,000000001 m.
Sesuai dengan namanya,
nanoteknologi atau nanosains adalah ilmu pengetahuan dan teknologi pada skala
nanometer, atau sepermilyar meter. Nano teknologi merupakan suatau
teknologi yang dihasilkan dari pemanfaatan sifat-sifat molekul atau struktur
atom apabila berukuran nanometer. Jadi apabila molekul atau struktur
dapat dibuat dalam ukuran nanometer maka akan dihasilakan sifat-sifat baru yang
luar biasa. Sifat-sifat baru inilah yang dimanfaatkan untuk keperluan
teknologi, sehingga teknologi ini disebut nano teknologi.
Pada perkuliahan
Fisika Zat Padat kali ini akan dibahas mengenai material nano, aplikasinya
serta teknologi nano.
A. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang diajukan dalam makalah ini:
1. Apa itu material
nano?
2. Apa saja klasifikasi
material nano?
3. Apa saja sifat dari
material nano?
4. Apa yang dimaksud
dengan teknologi nano dan sains nano?
5. Apa saja pengaplikasian dari material nano?
B. TUJUAN
Tujuan dalam pembuatan makalah ini:
1. Untuk mengetahui
pengertian material nano.
2. Untuk mengetahui apa
saja klasifikasi dari material nano.
3. Untuk mengetahui apa
saja sifat dari material nano.
4. Untuk mengetahui apa
saja pengaplikasian dari material nano.
5. Untuk mengetahui pengertian teknologi nano dan nano sains.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MATERIAL NANO
Karena semua benda
kecil atau besar bahkan makhluk hidup tersusun dari atom atom berukuran nano.
Karakteristik benda sangat bergantung pada susunan atomnya. Perbedaan struktur/
susunan atom dapat mengubah sifat molekul yang dihasilkannya. Jika atom-atom
yang sama disusun ulang membentuk stuktur yang berbeda, molekul atau materi
akan membentuk sifat yang berbeda pula.
Atom-atom yang
terdapat dalam grafit sama persis dengan atom-atom sejenis yang terdapat dalam
berlian (diamond) yang indah. Yang berbeda adalah susunan strukturnya saja.
Atom-atom dalam partikel pasir sangat mirip dengan atom-atom dalam chip
komputer yang canggih. Bahkan atom-atom penyusun air, udara, dan partikel debu
sebenarnya sama dengan atom-atom dalam sebuah kentang. Sedikit saja susunan
struktur atomnya diubah, karakteristik suatu benda bisa berubah drastis. Inilah
konsep utama dalam nanomaterial.
Nanomaterial merupakan
material yang mempunyai ukuran dalam skala nanometer yaitu berkisar antara
1-100 nm. Banyak orang tertarik dengan nanomaterial, karena dengan ukuran nano,
sifat material lebih menguntungkan dari pada ukuran besar. Rekayasa material
nanopartikel pada dasarnya adalah rekayasa pengendalian ukuran, bentuk, dan
morfologi, serta penataan material pada ukuran nanometer, yang akan menentukan
karakteristik nanopartikel hasil sintesis.
Secara geometris,
nanomaterial dapat dimasukkan dalam material berdimensi rendah (dibawah 3).
Karena ukuran yang sangat kecil maka secara umum karakteristik dari material
nano adalah: kecil, ringan, properti unggul, dan cerdas.
Mengapa nanomaterials menjadi penting?
1.
Menawarkan kemampuan untuk memanipulasi, mengontrol dan
mensintesa material pada level atom dan molekul.
2.
Mampu menyediakan afinitas, kapasitas dan selektifitas
tingkat tinggi dari suatu material dikarenakan sifat kimia, fisika dan bilogi
yang unik.
Karakteristik material dapat
menjadi berbeda setelah menjadi nanomaterial ,
1.
Nanomaterial memiliki surface area yang
besar daripada material awalnya. Hal ini dapat meningkatkan reaktifitas kimia
dan meningkatkan kekuatan sifat elektronik,
2.
Efek kuantum yang mendominasi bahan nanoscale terutama
pada pengaruh optikal dan sifat magnetik material. Terdapat berbagai
fenomena quantum atraktif yang timbul sebagai akibat
pengecilan ukuran material hingga ke dimensi nano. Logam platina meruah yang
dikenal sebagai material inert dapat berubah menjadi material katalitik jika
ukurannya diperkecil mencapai skala nano. Material stabil, seperti aluminium,
menjadi mudah terbakar, bahan-bahan isolator berubah menjadi konduktor.
Proses pembentukan
Banyak nanoteknologi dan nanoscience yang dilakukan
untuk memproduksi nanomaterial. Nanometerial dapat dibuat dengan tekhnik top
down dan bottom up, dimana top down merupakan
pembuatan struktur yang kecil dari material yang berukuran besar, sedangkan
tekhnik bottom up penggabungan atom-atom atau molekul-molekul
menjadi partikel yang berukuran lebih besar.
B. KLASIFIKASI MATERIAL NANO
Density
of electronic states (DOS) and their energy distribution (E) are of very important
in solid state physic determining electronic and optical properties. Let us
calculate the general law for (E) and its dependence
on dimensionality. We must calculate a total number of states with energy less
then G(E) and then find the
DOS and X(E) by differentiation
of G(E).
We must consider
two states as different states if they differ on the minimal value defined from
Heisenberg relation in which accordance this
Berdasarkan derajat kebebasannya material nano dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Tiga dimensi
excample: Nanokomposit, nanograined, mikroporous, mesoporous, interkalasi, organik-anorganik hybrids.
Let us consider the
3D body of
in
volume. In a reciprocal k-space it relates to the volume kx
ky kz while in an impulse p-space to the total
volume Vp = PxPyPz.
To find number of states it is requested to divide the total volume Vp on the volume of one state V1.
The electrons occupy the energy levels in accordance
with Hund rule, i.e., from bottom to top forming therefore a Fermi sphere in
impulse space
Figure Peculiar distinguish ion of electron density of
states for the systems 3D dimention
C. SIFAT MATERIAL NANO
Adapun beberapa sifat keunggulan dari material berukuran nano,
antara lain :
1.
Sifat elektrik
Nanomaterial dapat mempunyai energi lebih besar dari pada material
ukuran biasa karena memiliki surface area yang besar. Energy band secara
bertahap berubah terhadap orbital molekul. Logam ukuran besar mengikuti hokum
Ohm. Pada logam ukuran nano harus memiliki masukan elektrostatik (menggambarkan
jumlah energi elektron) Eel = e2/2C. Resistivitas elektrik mengalami kenaikan
dengan berkurangnya ukuran partikel.
Contoh aplikasi : energi densitas yang tinggi dari baterai,
nanokristalin merupakan material yang bagus untuk lapisan pemisah pada baterai
karena dia dapat menyimpan energi yang lebih banyak. Baterai logam
nikel-hidrida terbuat dari nanokristalin nikel dan logam hidrida yang
membutuhkan sedikit recharging dan memiliki masa hidupa yang
lama.
2.
Sifat magnetik
Kekuatan magnetik adalah ukuran tingkat kemagnetan. Tingkat
kemagnetan akan meningkat dengan penurunan ukuran butiran patikel dan kenaikan
spesifik surface area per satuan volume partikel. Sehingga
nanopmeterial memiliki sifat yang bagus dalam peningkatan sifat magnet.
Contoh aplikasi : magnet nanokristalin yttrium-samarium-cobalt
memiliki sifat magnet yang luar biasa dengan luas permukaan yang besar.
Aplikasinya pada mesin kapal, instrumen ultra sensitiv danmagnetic resonance
imaging (MRI) pada alat diagnostik.
3.
Sifat mekanik
Nanomaterial memiliki kekerasan dan tahan gores yang lebih besar
bila dibandingkan dengan material dengan ukuran biasa.
Contoh aplikasi : automobil dengan efisiensi greater fuel.
Nanomaterial diterapkan pada automobil sejak diketahui sifat kuat, keras dan
sangat tahan terhadap erosi, diharapkan dapat diterapkan pada busi.
4.
Sifat optik
Sistem nanokristalin memiliki sifat optikal yang menarik, yang
mana berbeda dengan sifat kristal konvensional. Kunci peyumbang faktor masuknya
quantum tertutup dari pembawa elektrikal pada nanopartikel, energi yang efisien
dan memungkinkan terjadinya pertukaran karena jaraknya dalam skala nano serta
memiliki sistem dengan interface yang tinggi. Dengan perkembangan teknologi
dari material mendukung perkembangan sifat nanofotonik. Dengan sifat optik
linear dan non linear material nano dapat dibuat dengan mengontrol dimensi kristal
dan surface kimia, teknologi pembuatan menjadi faktor kunci untuk
mengaplikasikan.
Contoh aplikasi : pada optoelektronik., electrochromik untuk
liquid crystal display (LCD).
5.
Sifat kimia
Merupakan faktor yang penting untuk aplikasi kimia nanomaterial yaitu
penambahan surface area yang mana akan meningkatkan aktivitas kimia dari
material tersebut.
Contoh aplikasi : teknologi fuel cell merupakan aplikasi yang
penting dari penggunaan logam nanopartikel. Dimana dalam fuel cell digunakan
logam Pt dan Pt-Ru.
Besi oksida nanopartikel merupakan oksida logam yang
mendapat perhatian yang besar dalam rekayasa material nanopartikel, mengingat
potensi penerapan teknologi yang dimungkinkan. Pemanfaatan oksida logam yang
memiliki beberapa spesies oksida berkarakteristik khas ini telah banyak
dilaporkan yaitu sebagai : fotokatalis pada fotooksidasi fenol sebagai katalis
autooksidasi bahan bakar jet-A, komponen aktif pada media rekam padat
informasi, sebagai penghantaran obat paramagnetik dengan mengubahnya menjadi
senyawa magnetic-gels, sensor alkohol pada temperatur ruang dan
sebagai fotokatalis untuk menguraikan air menjadi hidrogen dan oksigen dlam
bentuk elektroda lapis tipis, selain itu besi oksida nanopartikel dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan CaO sebagi sensor gas SO2.
B.
APLIKASI
MATERIAL NANO
Aplikasi dari material
nano:
1.
Kesehatan
·
Contrast agent untuk pencitraan sel dan terapi untuk
mengobati kanker
·
Nanoteknologi-on-a-chip
·
Drug delivery vehicles
·
Kosmetik yang dapat melindungi diri dari bahaya
sinar ultraviolet
2.
Lingkungan hidup
Nanofiltration
terutama digunakan untuk menghilangkan ion atau pemisahan fluida yang berbeda.
3.
Elektronika
salah satu aplikasi
dalam elektronika adalah sebagai Memori Storage.
Kelebihan:
·
Dengan ukuran partikel yang sangat kecil namun
efisiensi yang jauh lebih tinggi dibanding pada saat partikel berukuran normal.
·
Fenomena unik sifat-sifat mekanik , fisika , kimia,
biologi, listrik, termal dan elektrik pada skala nano membuka peluang aplikasi
bahan dan teknologi nano diberbagai bidang.
·
Dengan adanya fenomena-fenomena unik diatas maka
banyak inovasi-inovasi baru contohnya : mengubah polusi panas menjadi energi
listrik, mobil berbahan baku nanas.
·
Penerapan material nano bukan hanya pada bidang
teknik, melainkan juga pada produk makanan , obat-obatan , dan kosmetik.
·
Produk yang dihasilkan jauh lebih berkualitas, yaitu
tidak mudah aus, hemat enrgi karena tahan panas, dan tidak memerlukan
pendinginan, dengan demikian , akan menghemat biaya oprasional dan pemeliharaan
serta ramah lingkungan.
Kekurangan:
·
Nanopartikel berbahaya bagi kesehatan karena
Nanopartikel dapat mengganggu jalannya transportasi substansi vital masuk dan
keluar sel ,sehingga mengakibatkan kerusakan fisiologis sel dan mengganggu
fungsi sel normal.
·
Bioavailability, didefinisikan sebagai kemampuan bahan untuk
menembus membran/lapisan jaringan tubuh melalui berbagai cara paparan (kulit,
pernafasan, dan pencernaan).
·
Bioaccumulation, didefinisikan sebagai kemampuan partikel yang
terabsorpsi untuk terakumulasi didalam jaringan tubuh organisme dengan berbagai
jalur paparan.
·
Toxic Potential, efek dari toksisitas nanomaterial dimungkinkan
melalui berbagai sebab yaitu kemampuan oksidasi, inflamasi dari iritasi fisis,
pelepasan dari radikal yang terkandung dan dari pengotor (impurities) dari
pembuatan nanomaterial misalkan sisa katalis, pengotor bahan baku yang kurang
murni.
C. TEKNOLOGI NANO DAN SAINS NANO
Sesuai dengan namanya,
nanoteknologi atau nanosains adalah ilmu pengetahuan dan teknologi pada skala nanometer,
atau sepermilyar meter. Nano teknologi merupakan suatau teknologi yang
dihasilkan dari pemanfaatan sifat-sifat molekul atau struktur atom apabila
berukuran nanometer. Jadi apabila molekul atau struktur dapat dibuat
dalam ukuran nanometer maka akan dihasilakan sifat-sifat baru yang luar biasa.
Sifat-sifat baru inilah yang dimanfaatkan untuk keperluan teknologi, sehingga
teknologi ini disebut nano teknologi.
Nanoteknologi atau teknologi
rekayasa zat adalah pembuatan /
penggunaan materi / devais pada ukuran sangat kecil, yakni 1-100 nm . devinisi
kedua adalah memahami dan mengontrol sesuatu pada dimensi 1-100 nm, dimana
fenomena-fenomena unik menghasilkan aplikasi baru. Teknologi nano meliputi
pencitraan , pemodelaan , pengukuran, fabrikasi dan memanipulasi sesuatu pada
skala nano. Fenomena-fenomena unik yang dapat diamati pada sifat-sifat magnetik
, mekanik , listrik, termal , optik , kimia dan biologi. Ketika ukuran butir
bahan magnetik diperkecil hingga skala nano , bahan feromagnetik berubah menjadi
bahan superparamagnetik. Salah satu sifat mekanik bahan adalah kekuatan luluh
yaitu batas maksimum kekuatan suatu bahan sebelum mengalami deformasi plastis
(berubah bentuk). Jika ukuran butir suatu logam atau keramik lebih kecil dari
ukuran butir kritis (<100 nm) , sifat mekanik bahan berubah dari keras
menjadi lunak.efek termoelektrik adalah konversi langsung perbedaan temperatur
menjadi beda tegangan atau sebaliknya. Efisiensi efek termoelektrik akan
meningkat pada bahan beskala nano. Partikel logam/semikonduktor berukuran nano
memiliki warna emisi berbeda dibandingkan partikel tersebut dengan ukuran skla
mikro.
Jadi intinya dengan nanoteknolgi
maka setiap bahan / material akan memungkinkan pengurangan berat disertai
dengan peningkatan stabilitas dan meningkatkan fungsionalitas.