Dalam
pembelajaran ini seorang guru terlebih dahulu memotivasi siswa. Setelah siswa
siap belajar, guru menyampaikan materi apa yang akan dipelajari. Disini kita
mengambil tema fluida statik.
Agar siswa
dapat menemukan sendiri konsep tekanan hidrostatik, guru dapat menggunakan
banyak cara, diantaranya: Saat pembelajaran di kelas guru membawa dua beker
gelas yang berukuran besar. Gelas pertama diisi air dan gelas kedua diisi
cairan yang lebih kental dari air (gliserin, minyak goreng, dll). Kemudian,
guru meminta beberapa siswa menekangabus di dalam ke dua beker gelas secara
pelan-pelan dan bergantian.
Guru meminta siswa tersebut menceritakan
kepada teman-temannya apa yang dirasakan saat menekan gabus semakin ke dalam.
Guru :
Anak-anak, apa yang dirasakan ketika menekan gabus semakin kedalam?
Siswa : Semakin berat.
Guru :
Ya semakin berat, terus apa lagi?
Siswa : Setelah dilepas gabusnya kembali terapung.
Guru :
Ya benar. Antara gelas pertama dan ke dua berat mana?
Siswa : Yang kedua bu..
Guru :
Kira-kira kenapa?
Siswa : Karena lebih kental.
Guru :
Ya benar.. Nah Saat gabus ditekan kebawah, yang berubah apa?
Siswa : Posisinya bu, tadinya di permukaan terus didalam air.
Guru : Ya posisi atau ketinggian. Nah, dalam
setiap benda di permukaan bumi berkerja gaya apa?
Siswa : Gaya grafitasi bumi.
Guru : Ya.. Jadi, yang mempengaruhi tekanan di
dalam zat cair itu apa saja?
Siswa : Ketinggian, kekentalan zat cair dan grafitasi.
Guru :
Kekentalan zat cair itu mempengaruhi apa?
Sisw :
Beratnya zat cair.
Guru :
Ya,, Jadi dapat kita tuliskan persamaan tekanan hidrostatis
Kemudian
guru menuliskan persamaan yang didapat dari kesimpulan siswa, bahwa:
Ph
= ρ x g x h
No comments:
Post a Comment